Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Akademik 2024-2025, Anda dapat menghubungi Whatsapp Centre 0811-5872-300, 0812-5660-8604

Keluarga Besar MI Ar Riyadh Rihlah Ke Pulau Beras Basah

GURU-GURU MI Ar Riyadh Hidayatullah Bontang boleh bernafas lega sementara waktu karena kegiatan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016-2017 sudah usai.

Tetapi bukan berarti agenda Semester Ganjil telah rampung sepenuhnya sebab masih ada pekerjaan menanti berikutnya yang memerlukan konsentrasi tingkat tinggi, yakni mengelola nilai dan raport anak-anak.

Tidak ingin kehilangan moment, guru-guru MI Ar Riyadh jauh-jauh sebelum ulangan semester telah bersepakat untuk mengadakan rihlah ke Pulau Beras Basah dengan maksud refreshing sebelum kembali melaksanakan tugas yang sudah menanti dengan tuntutan fokus lebih tinggi.

Hari yang tepat menurut meraka adalah hari Ahad sehari setelah ulangan semester selesai.

Tibalah hari yang ditunggu-tunggu itu, Ahad, 11 Desember 2016. Hanya saja hujan yang mengguyur Kota Taman sejak subuh belum juga reda hingga pukul tujuh pagi.

Padahal jam tujuh lebih tiga pulu menit rombongan sudah harus berkumpul di pelabuhan Tanjung Laut sebelum kapal pertama berangkat menuju Beras Basah. Tentu ini adalah tantangan tersendiri yang mesti ditundukkan lebih awal.

Benar saja, meskipun cuaca kurang bersahabat untuk sebuah perjalanan, hal itu tidak  mengurungkan niat para guru-guru untuk berangkat bersama keluarga menuju pelabuhan dengan harapan, "mudah-mudahan sebentar lagi hujan berhenti atas izin Allah". Yang naik motor rela menorobos derasnya hujan serta melawan dinginya angin pagi bercampur air.

Lain halnya bagi guru-guru yang ditunjuk sebagai panitia. Pagi-pagi setelah shalat subuh tidak menghiraukan lagi derasnya hujan. Mereka menuju pos untuk menunaikan tugas masing-masing. Ada yang menhubingi penyedia jasa transportasi kapal di pelabuhan untuk memastikan kesiapan kapal.

Sementara itu para sopir-sopir menyiapkan kendaraannya untuk angkutan peserta rihlah sekaligus untk angkutan doorpirze disediaakan oleh panitia bagi semua guru di tempat acara agar kegiatan rihlah lebih menarik.

Dan yang tidak kalah sibuknya adalah panitia bagian konsumsi yang sejak sehari sebelumnya memasok persiapan ikan segar untuk peserta. Maklum, peserta terdiri dari keluarga besar MI Ar Riyadh yang senang makan ikan bakar.

Sesuai rencana pemberangkatan kapal pertama pukul tujuh tiga puluh lebih beberapa menit bisa terealisasi. Jumlah penumpang berkisar lima puluh orang. Terdiri dari orang dewasa, dan anak-anak berangkat lebih awal.

Bagi guru-guru yang punya anak kecil, orang tua, ataupun keluarga yang mau ikut serta dalam perjalanan rihlah ini kali ini diberi kesempatan oleh manajemen MI Ar Riyadh turus serta memeriahkan kegiatan tahunan ini.

Berturut-turut kemudian kapal kedua dan ketiga dengan jumlah muatan hampir sama juga menyusul berangkat menuju Pulau Beras Basah. Sebelum kapal bergerak, mereka memanjutkan doa agar perjalanan selamat sampai tujuan.

Rombongan yang terakhir meninggalkan pelabuhan Tanjung Laut adalah kapal keempat, yang tidak direncanakan sebelumnya. Hanya saja karena beberapa panitia telat sampai di pelabuhan sehingga ditinggal kapal terakhir. Kapal kempat ditumpangi oleh anggota panitia konsumsi dan beberapa peserta lain.

Alhamdulillah perjalanan menuju Beras Basah lancar tanpa hambatan sedikitpun. Pukul delapan lebih lima belas menit hujan sudah betul-betul berhenti.

Angin yang semilir menerpa para penumpang kapal terasa hingga ke tulang sumsung. Tak pelak kondisi ini memancing rasa lapar setelah sibuk sejak pagi-pagi merampungkan persipan.

Untuk mengobati rasa lapar salah satu panitia berinisiatif membuka perbekalan pribadinya. Alhamdulillah “beppa” ala Bugis yang maknyus nikmatnya apalagi disantap di atas kapal.

Kurang lebih enam puluh menit kapal dipacu oleh pak kapten hingga tibalah kami bersama rombongan di Beras Basah.

Perjalanan lancar dikarenakan golombang laut begitu bersahabat seakan-akan mengerti kalau muatan kapal yang lagi melaju di atasnya sementara mengangkut para mujahid ilmu dan berbagai kebutuhan rihlahnya.

Sampai di dergama, rombongan kami disambut teman-teman yang sudah datang lebih awal. Ada menarik kapal merapat kedermaga.

Ada yang mengangkat barang, sebagian membantu para penumpang menuruni kapal. Adapun yang lain-lainnya sudah pada asyik bermain pasir dan berenang bersama keluarga mereka di lautan.

Lain halnya dengan panitia konsumsi. Setibanya mereka di Beras Basah lansung bekerja menyiapkan persiapkan makan siang. Ada yang bertugas membakar ikan, menyediakan api dan alat pemanggang.

Adapun lainnya sibuk mengatur makanan yang dipersiapkan di rumah selanjutnya ditata di dalam tenda khusus untuk makan. Kurang lebih pukul sepuluh makanan sudah siap untuk dinikmati.

Rihlah kali ini betul-betul membuat semua senang, ceria, gembira karena bahagia. Hal ini tergambar pada wajah para perserta rihlah.

Kegembiraan itu sangat tampak ketika berenang menikmati hangatnya air laut, berkejaran berhambur melintasi air, mempermaikan pasir-pasir untuk sekedar ditumpuk kemudian dihambur kembali, membuat menara pasir, dan saat-saat menaiki tumpangan banana boat menelusuri laut sambil berteriak dan tertawa lepas.

Kebahagiaan itu juga terasa ketika bergaya bersama di depan kamera mengabadikan moment-moment indah. Waktu mencicipi hidangan makan siang dengan ikan bakar yang baru diangkat dari bara sebagai menu utama.

Masya Allah Alhamdulillah. Semua menjadi indah dan dinikmati sebagai karunia dari Allah yang harus disyukuri.

Selepas makan siang, semua peserta berkemas-kemas persiapan untuk pulang. Semua peserta saling bahu membahu membawa barang ke kapal yang sejak pagi telah menanti.

Saat pulang, ketiga kapal berangkat meninggalkan dermaga Beras Basah hampir bersamaan. Perjalanan kembali lancar dan selamat sampai pelabuhan Tanjung Laut. Selanjutnya semua peserta kembali ke rumah masing-masing dengan berbagai pengalaman rihlanya masing-masing.

Semoga semua pesrta rihlah betul-betul fresh untuk selanjutnya kembali bertemu di tempat tugas dengan setumpuk tantangan yang akan dihadapi.

Dan semoga perjalanan rihlah kali ini menambah rasa kagum kita kepada kebesaran Allah Ta'ala pencipta alam raya. */ Ditulis oleh Abu Husain, Guru MI Ar Riyadh


Galeri Poto Rihlah Guru MI Ar Riyadh