Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Akademik 2024-2025, Anda dapat menghubungi Whatsapp Centre 0811-5872-300, 0812-5660-8604

Nasehat Ustadz Utsman Sulaiman

Kita harus berjiwa besar, semangat, tidak rendah diri. Jika mau sukses, milikilah itu semua. Orang beriman itu semangat, produktif, dan selalu berfikir positif serta berahlak baik. Begitulah pesan Ustadz Utsman Sulaiman, salah satu pengasuh senior di Pondok Pesantren Hidayatullah Bontang ketika dihubungi pada Selasa, (21/04) lalu via saluran telpon.

Pria yang lebih akrab disapa Ustadz Utsman Cambang oleh santri karena memang memiliki cambang lebat yang rapi, ini mengaku prihatin dengan keadaan dan situasi saat ini yang acap membuat kaum muda lupa dan stress menetukan tujuan hidupnya. Menurut Ustadz Utsman, banyak anak anak muda muslim yang rendah diri, tidak pede menampilkan keislamannnya.

Padahal, tegas Ustadz Utsman, tidak ada yang perlu ditakutkan, "Kenapa mesti minder? Anda orang beriman, semestinya Anda bangga dengan identitas Anda sebagai muslim" selorohnya semangat.

"Kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Ini karena faktor keadaan juga yang semakin kompleks" jelas ayah dari Mighdad Ali Jundullah dan Karima ini.

Ternyata yang banyak mengalamai kondisi semacam ini, lanjut Ustadz Utsman, adalah para kalangan santri yang notabene identik dengan militansi. "Sebabnya banyak. Yang paling kencang adalah lingkungan. Lingkungan inilah yang mempunya daya pikat yang luar biasa dan bisa menggelincirkan siapa saja" kata Ustadz Utsman yang juga seorang da'i di Bontang yang selau bersemangat ini.

"Kondisi kehidupan hari ini memang sudah kemarut dengan gaya berprilaku fatal dan kebablasan. Hanya pemuda yang memiliki kekokohan aqidah saja yang bisa bertahan, dan itu tidak banyak" lanjut Ustadz Utsman.

Dianggap Sebagai Orang Tua Sendiri
Ustadz yang lama bergelut di bagian pendanaan Pesantren Hidayatullah Bontang ini memang tahu betul persoalan ini. Tahun tahun pengabdiannya di Pesantren Hidayatllah Bontang memang banyak berinteraksi dengan orang, sehingga wajar jika ia kemudian paham betul kondisi ini. Perhatiannya yang besar terhadap mentalitas dan moralitas santri sangat ia syukuri, "ini adalah ibadah saya" katanya kalem.

Tak pelak, dengan perhatiannya itu banyak santri didikanya yang senang karena ada yang menasehati dan memberi perhatian seperti ayah sendiri. Walaupun tampak keras, Ustadz Utsman mendidik dengan penuh kasih penyayang, perhatian, dan mengayomi.

"Kalau ingat Pak Utsman, saya jadi rindu untuk bertemu beliau. Beliau bukan hanya pengasuh, tapi juga guru dan ayah bagi saya" kata Zaldi, salah satu mantan murinya yang saat ini kuliah di salah perguruan tinggi swasta di Surabaya yang dihubungi beberapa waktu lalu.

Itulah mengapa kemudian Ustadz Utsman mengaku cemas dengan kondisi yang ada sekarang. Ia miris dengan kondisi hari ini yang semakin berat ujian iman yang akan dihadapi oleh para santri-santrinya. Ia berharap, semoga ada kader kader Islam yang lahir dari Pondok Pesantren Hidayatullah Bontang yang bisa ikut andil mencerahkan masyarakat sekitarnya.

"Karena pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan" pungkas Ustadz Utsman semangat.