Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Akademik 2024-2025, Anda dapat menghubungi Whatsapp Centre 0811-5872-300, 0812-5660-8604

SYAHADAT; KALIMAT ALLAH PALING AGUNG

"Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul (untuk menyerukan): “Beribadahlah kepada Allah seemata dan jauhilah thagut ..".
(An-Nahl : 36) )

SYAHADAT=AQIDAH
Bahwa Allah-lah yang menciptakan kita dan yang memberi rizki kepada kita. Allah tidak membiarkan kita begitu saja berkelana di atas planet-Nya dalam kebingungan, tetapi Allah beri pula petunjuk dan rambu-rambu hidup sekaligus, yaitu syari’at yang mulia ini, juga dengan mengutus kepada kita seorang rasul bagaimana melaksanakan syariat secara nyata. Maka barangsiapa yang mentaati rasul tersebut pasti akan masuk surga dan barangsiapa menyalahinya pasti akan masuk neraka.

Allah Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu seorang rasul yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami engutus kepada Fir’aun seorang rasul, tetapi Fir’aun mendurhakai rasul itu, maka Kami siksa ia dengan siksaan yang berat”. (Al-Muzammil:15-16)
Ketahuilah, bahwa Islam yang merupakan tuntunan nabi Ibrahim adalah ibadah kepada Allah semata dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Itulah yang diperintahkan Allah kepada seluruh umat manusia dan hanya itu saja sebenarnya mereka diciptakan-Nya, sebagaimana firman Allah ta’ala di atas.

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah (menyembah) kepada-Ku” (Ad-Dzariyat: 56)

Ibadah dalam ayat tersebut artinya tauhid. Dan perintah Allah yang paling agung adalah tauhid, yaitu memurnikan ibadah ikhlas untuk Allah semata-mata. Sedang larangan Allah yang paling besar adalah syirik, yaitu menyembah selain Allah di samping menyembah-Nya. Sebagaimana yang ada di zaman ini; penyembahan kepada patung, kuburan-kuburan, dewa-dewa, roh-roh dan materi-materi duniawi.

Syahadat “Laa Ilaaha Illallaah” mengandung dua unsur: menolak (Nafiy) dan menetapkan (Itsbat). “Laa Ilaaha”, adalah menolak segala sesembahan selain Allah. “Illallaah” adalah menetapkan bahwa penyembahan itu mutlak 100% hanya untuk Allah semata, tiada sesuatu apapun yang boleh dijadikan sekutu didalam penyembahan kepada-Nya, sebagaimana tiada sesuatu apapun yang boleh dijadikan sekutu di dalam kekuasaan-Nya.

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, yaitu dengan mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah..." (Al-Baqarah: 165)

Nabi bersabda: "Barangsiapa mengucapkan Laa ilaha illa Allah dan mengingkari sesembahan selain Allah, haramlah harta dan darahnya, sedang hisab (perhitungan)nya adalah terserah kepada Allah 'Azza wa Jalla." (HR. Muslim)

Allah Ta’ala berfirman :
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun”. (An-Nisaa’: 36)

Dapat diambil kesimpulan dari ayat ini bahwa syahadat "Laa ilaha illa Allah" yaitu pemurnian ketaatan kepada Allah, dengan menghalalkan apa yang dihalalkan Allah dan mengharamkan apa yang diharamkan-Nya. Sabda Rasulullah: "Barang siapa mengucapkan Laa ilaha illa Allah dan mengingkari sesembahan selain Allah, haramlah harta dan darahnya, sedang hisab (perhitungan)nya adalah terserah kepada Allah 'Azza wa Jalla."

Ada tiga landasan utama yang wajib diketahui oleh manusia dalam ber-syahadat, “Asyhadu Alla Ilaaha Illalloh Waasyhadu Anna Muhammada Rosulullah” yaitu; mengenal Allah, mengenal agama Islam, dan mengenal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

MENGENAL ALLAH
“Segala puji hanya milik Allah Tuhan Pemelihara semesta alam”. (Al-Faatihah: 1). Semua yang ada selain Allah disebut alam, dan manusia adalah salah satu dari semesta alam ini. Selanjutnya jika ditanya: melalui apa anda mengenal Tuhan ? Maka hendaklah dijawab: melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah: malam, siang, matahari dan bulan. Sedang di antara ciptaan-Nya ialah: tujuh petala langit dan tujuh bumi beserta segala makhluk yang ada di antara keduanya.

Allah memiliki hak-hak yang harus ditunaikan oleh hamba-hamba-Nya. Dan hak Allah yang terbesar adalah manusia mentauhidkan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun. Beribadah hanya untuk-Nya. Sebab Allah tidak butuh sekutu.

Dan macam-macam ibadah yang diperintah Allah itu, antara lain: Islam yang meliputi Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji, Iman, Ihsan, Do’a, Khauf (takut), Raja’ (pengharapan), Tawakkal, Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas), Khusyu’ (tunduk), Khasyyah (takut), Inabah (kembali kepada Allah), Isti’anah (memohon pertolongan), Isti’adzah (meminta perlindungan), Istighatsah (meminta pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan), Dzabh (penyembelihan), Nadzar dan macam-macam ibadah lainnya yang diperintahkan oleh Allah. Karena itu barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka dia adalah musyrik dan kafir.

“Katakanlah. Sesungguhnya shalatku, penyembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tiada sesuatu-pun sekutu bagi-Nya. Demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri (kepada-Nya)". (Al-An'am: 162-163) .

MENGENAL ISLAM
Islam itu bukan hanya sekedar sloganitas dan symbol-simbol belaka. Seperti kalau sudah pakai kopiah sudah islam, kalau sudah namanya Muhammad pasti sudah Islam, Islam bukan hanya KTP, Bukan demikian. Tapi Islam harus secara lahir dan batin. Islam ialah berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk kepada-Nya dengan penuh kepatuhan akan segala perintah-Nya, dan menyelamatkan diri dari perbuatan syirik. Dan Islam, dalam pengertian tersebut mempunyai tiga tingkatan yaitu: Islam, Iman dan Ihsan. Masing-masing tingkatan mempunyai rukun-rukunnya.

Dan agama yang diterima Allah hanyalah Islam. Selain Islam adalah agama sesat serta menyesatkan. Di luar Islam adalah agama berhala, keyakinan batil sebatil batilnya. Meskipun mereka meyakini dan memeluknya mati-matian, amalan mereka tetap percuma.

“Sesungguhnya agama yang diterima Allah hanyalah Islam” (QS Ali-Imron: 19) 14)

“Dan barang siapa yang memeluk agama selain Islam, maka tidak akan diterima amalannya dan dia di akhirat kelak akan menjadi orang-orang yang bangkrut” (QS Ali-Imron: 85)

Pencipta kehidupan ini telah berfirman secara terang benderang, lebih terang dari matahari, bahwa yang berhak diikuti hanyalah petunjuk-Nya, tapi kenyataannya manusia memang ingin berendam di lumpur kesesatan.

“Allah menyatakan bahwa tiada sesembahan (yang haq) selain Dia, dengan senantiasa menegakkan keadilan (juga menyatakan demikian itu) para malaikat dan orang-orang yang berilmu. Tiada sesembahan (yang haq) selain Dia. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Al-Imraan : 18)

“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kalangan kamu sendiri, terasa berat olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) untukmu, amat belas kasihan lagi penyayang kepada orang-orang yang beriman”. (At-Taubah : 128)

MENGENAL NABI MUHAMMAD
Syahadat bahwa Muhammad adalah Rasulullah, berarti: mentaati apa yang diperintahkannya, membenarkan apa yang diberitakannya, menjauhi apa yang dilarang, dan menyembah Allah hanya dengan cara yang disyariatkannya.

“Wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu sampaikanlah peringatan. Agungkanlah Tuhanmu. Sucikanlah pakaianmu. Tinggalkanlah berhala-berhala itu. Dan janganlah kamu memberi, sedang kamu menginginkan balasan yang lebih banyak. Serta bersabarlah untuk memenuhi perintah Tuhanmu”. (Al-Mudatstsir : 1-7).

Beliau diutus Allah untuk menyampaikan peringatan menjauhi syirik dan mengajak kepada tauhid. Pengertian adalah “Sampaikanlah peringatan!”, artinya menyampaikan peringatan menjauhi syirik dan mengajak kepada tauhid. “Agungkanlah Tuhanmu” artinya agungkanlah Ia dengan berserah diri dan beribadah kepada-Nya semata-mata. “Sucikanlah pakaianmu”, maksudnya sucikanlah segala amalmu dari perbuatan syirik. “Tinggalkanlah berhala-berhala itu” artinya jauhkan dan bebaskan dirimu darinya serta orang-orang yang memujanya.

Beliaupun melaksanakan perintah ini dengan tekun dan gigih selama sepuluh tahun, mengajak kepada tauhid. Setelah sepuluh tahun itu beliau di mi’rajkan ke atas langit dan disyari’atkan kepada beliau shalat lima waktu. Beliau melakukan shalat di Makkah selama tiga tahun. Kemudian, sesudah itu, beliau diperintahkan untuk berhijrah ke Madinah.

“Hijrah tetap akan berlangsung selama pintu taubat belum ditutup, sedang pintu taubat tidak akan ditutup sebelum matahari terbit dari barat”.

Setelah Nabi Muhammad menetap di Madinah, disyariatkan kepada beliau zakat, puasa, haji, adzan, jihad, amar ma’ruf dan nahi mungkar, serta syariat-syariat Islam lainnya. Beliau-pun melaksanakan untuk menyampaikan hal ini dengan tekun dan gigih selama sepuluh tahun. Sesudah itu wafatlah beliau, sedang agamanya tetap dalam keadaan lestari.

Inilah agama yang beliau bawa : Tiada suatu kebaikan yang tidak beliau tunjukkan kepada umatnya dan tiada suatu keburukan yang tidak beliau peringatkan kepada umatnya supaya dijauhi. Kebaikan yang beliau tunjukkan ialah tauhid serta segala yang dicintai dan diridhai Allah, sedang keburukan yang beliau peringatkan supaya dijauhi ialah syirik serta segala yang dibenci dan tidak disenangi Allah.

“Dan hanya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat buruk sesuai dengan perbuatan mereka dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan (pahala) yang lebih baik (surga)”. (An-Najm : 31)

Allah telah mengutus semua rasul sebagai penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan. Rasul pertama adalah Nabi Nuh, dan rasul terakhir adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta beliaulah penutup para nabi. Dan Allah telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul, mulai dari Nabi Nuh sampai Nabi Muhammad, dengan memerintahkan mereka untuk beribadah kepada Allah semata-mata dan melarang mereka beribadah kepada thagut.

Akhir kata
Inilah hakekat pengertian Syahadat Tauhid; “Laa ilaaha illallah, Muhammadar rosulullah”. Yaitu mengngkari semua thagut dan beriman kepada Allah saja. [Mardiansyah; Guru di SMA Hidayatullah Bontang]