Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Akademik 2024-2025, Anda dapat menghubungi Whatsapp Centre 0811-5872-300, 0812-5660-8604

Di Kanada, Perseteruan Seputar Teori Evolusi Dikuliahkan


Meski “perang” teori evolusi melawan penciptaan belum sehebat di AS, tapi Kanada pun kena imbasnya. Asal usul kehidupan menjadi mata kuliah yang diajarkan di tahun 2007


Meski perang teori evolusi melawan penciptaan dan perancangan cerdas belum sehebat di Amerika Serikat (AS), ternyata Kanada pun kena imbasnya. Di University of St. Michael’s College, yang berada di University of Toronto, Kanada, perseteruan masa kini seputar penjelasan mengenai asal usul kehidupan menjadi mata kuliah yang diajarkan di penghujung tahun 2007 ini.

By Design or By Chance? An Introduction to the Intelligent Design Controversy demikian, demikian judul kuliah yang dibawakan oleh Denyse O’Leary. Dalam bahasa Indonesia berarti, “Melalui Perancangan atau Melalui Ketidaksengajaan? Pengantar untuk Perdebatan Seputar Perancangan Cerdas.”

Sebagaimana tertera di situs University of Toronto www.utoronto.ca dalam kuliah ini para peserta diajak memahami permasalahan ini sebagai sengketa antara pandangan materialis dan non-materialis tentang asal usul dan hakikat alam semesta. Kedua belah pihak didukung oleh para ilmuwan terkemuka. Perselisihan ini semakin membesar lantaran secara luas paham materialisme mulai ditinggalkan masyarakat, termasuk para ahli, meskipun masih berpengaruh di dunia ilmu pengetahuan.

Denyse O’Leary, sang dosen, adalah penulis dan wartawati yang bermukim di Toronto. Selain By Design or By Chance? (Melalui Perancangan atau Melalui Kebetulan?) ia juga telah menghasilkan karya The Spiritual Brain (Otak Spiritual) bersama pakar ilmu saraf Mario Beauregard, profesor di jurusan Radiologi dan Psikologi, Université de Montréal, Kanada.

Di media massa, pengalaman relijius tak jarang dijelaskan secara ilmiah sebagai karya akal, penyakit atau penyimpangan evolusi. Berlawanan dengan pernyataan materialistik ini, kelompok penelitian profesor Beauregard di University of Montreal menemukan bagian tertentu pada kerja otak yang berhubungan dengan kegiatan sembahyang khusyuk, demikian papar bukunya. Singkat kata, pengalaman agamis ini diolah otak sebagai pengalaman-pengalaman nyata, dan bukan khayalan saja.

Profesor evolusionis menggerutu

Tahun lalu, baku-hantam intelektual mengenai teori Darwin tersulut di Kanada menyusul ketegangan antara McGill University dan the Social Sciences and Humanities Research Council (SSHRC). SSHRC, lembaga federal Kanada yang mendanai penelitian ilmu sosial, menolak mengucurkan dana $40.000 kepada profesor Brian Alters, Direktur McGill's Evolution Education Research Centre (Pusat Penelitian Pendidikan Evolusi di McGill), demikian diberitakan koran Kanada, The Gazette, 5 April 2006.
Menurut pihak McGill University, SSHRC memutuskan tidak mendanai sang Profesor sebab ia dianggap gagal meyakinkan dewan penilai dengan berbagai bukti bahwa teori evolusi Charles Darwin adalah benar. Bantuan uang yang diminta ini rencananya akan digunakan untuk mendanai penelitian tentang pengaruh besar "perancangan cerdas" di Amerika Serikat yang menggerogoti penerimaan ilmu pengetahuan evolusi di Kanada.

Menurut penuturan profesor Alters, ia terkejut dengan penolakan SSHRC. Ini merupakan bukti bagi kebenaran dugaannya bahwa perancangan cerdas semakin memperoleh dukungan kuat di Kanada, gerutu sang profesor.

Di lain pihak, Janet Halliwell, wakil presiden eksekutif SSHRC, berujar bahwa ada sejumlah fenomena yang tidak mudah dijelaskan oleh teori evolusi saat ini. Pemahaman dunia ilmiah mengenai kehidupan tidaklah tetap. Ada evolusi di dalam teori evolusi, imbuhnya.

Teori evolusi semakin tersudut

Menjelang tahun baru 2008, para ilmuwan Barat semakin rajin dan gencar menelorkan karya ilmiah berbobot seputar keberadaan Kecerdasan di balik fenomena kehidupan dan alam semesta mahasempurna ini. Sebut saja buku the Design of Life (Perancangan Kehidupan), yang ditulis oleh William A. Dembski dan Jonathan Wells. Di pentas dunia, kedua pakar ini termasuk ilmuwan terkemuka yang giat menelanjangi ketidakabsahan ilmiah teori evolusi, penjelasan materialis yang mengingkari segala sesuatu di luar materi, termasuk penciptaan dan Pencipta.

Bersitus di www.thedesignoflife.net buku ini memaparkan bantahan ilmiah yang gamblang dan nyata melawan pandangan evolusionis dogmatis terdepan abad ini, Richard Dawkins. Menurut Dawkins, kesan tentang perancangan sengaja pada makhluk hidup hanyalah khayalan belaka. Bahkan termasuk Tuhan, sang Pencipta, adalah khayalan saja kata Dawkins, evolusionis nomor wahid sejagat masa kini. Pernyataan darwinis dogmatis ini dimentahkan secara ilmiah dalam buku ini.

Di sejumlah tempat di negara maju, para pakar yang mendukung keberadaan perancangan cerdas pada makhluk hidup seringkali dicemooh, dicemarkan nama baiknya, tidak diperpanjang masa kerjanya bahkan dipecat dari jabatannya. Alasannya sederhana, mereka tidak percaya bahwa alam semesta, kehidupan dan akal manusia hanyalah murni hasil dari kekuatan alamiah belaka.

Di antara korban penindasan ini adalah Guillermo Gonzalez, pakar astronomi cemerlang yang diberhentikan dari jabatan akademisnya lantaran mendukung perancangan cerdas. Gonzalez adalah salah satu penulis buku The Privileged Planet (Planet yang Diistimewakan), yang bersitus di www.privilegedplanet.com dilengkapi penjelasan ilmiah, buku ini menggugurkan anggapan evolusionis yang bersikukuh bahwa kehidupan muncul di planet bumi sebagai buah peristiwa kebetulan mujur belaka, tanpa kesengajaan, tanpa Pencipta. [cr/www.hidayatullah.com]