Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Akademik 2024-2025, Anda dapat menghubungi Whatsapp Centre 0811-5872-300, 0812-5660-8604

Guru Adalah Pembelajar Sejati


“GURU mendidik anaknya menjadi dewasa, murid mengantarkan sang guru menjadi bijaksana”.

Sebuah cara pandang yang mencerahkan ketika seorang pendidik mampu melihat sisi lain dari interaksi mereka bersama anak-anak didiknya, keberadaannya adalah sebuah karunia besar yang dikirim oleh Allah sebagai guru kehidupan.
Persfektif kebanyakan guru adalah, gurulah yang paling berjasa dan yang paling berkontribusi dalam mengantarkan anak-anaknya menjadi sukses, meraih mimpi-mimpinya serta mengerti arti  kehidupan,  sehingga seorang guru patut untuk dihargai, dipuji, dan mendapatkan ucapan terima kasih.
Sebenarnya secara tidak langsung, kontribusi murid kepada gurunya bisa jauh lebih besar dan tidak terbatas dibandingkan dengan apa yang telah diberikan oleh guru kepada mereka. Hal ini dapat dipahami jika paradigma belajar dilihat dari sisi yang lebih luas, bukan hanya sebatas sebuah transfer ilmu dan nilai yang dilakukan oleh seorang guru kepada muridnya.
Sesungguhnya, anak-anak itu adalah guru-guru kehidupan, guru-guru yang mengajarkan hakekat kebaikan jika seorang guru mampu menangkap makna dibalik interaksinya di kelas dan di ingkungan mereka berada.
Seorang guru boleh jadi berjam-jam di dalam kelas menyampaikan materi tentang sabar,  tetapi mungkin hanya sebatas teori bahwa sabar itu adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh kepada makhluq.
Tetapi anak-anak kita yang masih lugu-lugu itu, tanpa berteori panjang lebar, belum mengerti arti sabar secara bahasa dan istilah, tetapi mereka  mengajarkan kepada kita hakikat sabar yang sesungguhnya.
Ketika berkali-kali sang guru menegur anak-anaknya agar tetap focus dalam tugasnya, tetapi berkali-kali juga sang anak membuat ulah yang menjadikan kelas tidak kondusif untuk belajar.  Seorang guru berarti dilatih untuk sabar oleh muridnya.
Seorang guru diajari ketulusan, ketika sang guru tidak mendapatkan ucapan terima kasih atas pengorbanannya setiap hari dalam membimbing dan mengantar mereka mencapai impiannya.
Demikian juga guru dilatih untuk ikhlas ketika waktu istirahat kemudian anak-anaknya mengelilinginya dimeja kerjanya sekedar untuk ngobrol yang mungkin tidak ada manfaatnya bagi orang dewasa sementara sang guru harus focus menyelesaikan tugas yang menumpuk di atas mejanya.
Dan yang juga seru adalah pertanyaan-pertanyaan konyolnya, bahkan kadang-kadang diluar logika sang guru saat mereka ingin mengetahui hal-hal baru. Pertanyaan seperti itu memotivasi sang guru menjadi pembelajar.
Dari sanalah guru akan belajar dalam mengasah kecerdasannya, menigkatkan profesionalitas dan skillnya, disana pula guru akan terus bertumbuh serta berkembang setiap saat hingga menemukan apa yang paling penting untuk kehidupannya.
Lantas apa yang paling penting dalam hidup ini bagi seorang guru?
Tuntutan terpenting baginya adalah mengantar anak didiknya menjadi hamba dan khalifah Allah yang taat. Dan tuntutan untuk dirinya sendiri adalah menjadi seorang pelayan dalam menebarkan kebaikan yang didasari oleh spirit pengabdian dan kasih sayang sebagai khalifah.

__________
*) UST FIRDAUSpendidik di Pesantren Hidayatullah Bontang Kaltim